Sabtu, 20 Februari 2016

This Spring Without You - Chapter 4 (END)

This Spring Without You - Chapter 4 (END)

(The next story after "Shigatsu Wa Kimi No Uso")

My first fanfict (sorry for gaje,tyo,garing,dll)

All Chara by Naoshi Arakawa sensei

Genre : Romance, Drama
Rate : T
Cast : Arima Kousei, Miyazono Kaori, Tsubaki Sawabe, Ryouta Watari, Aiza Nagi, Aiza Takeshi ,Nao Kashiwagi, Hiroko Seto

Author : Firza Nanda Rio Aditya

Chapter sebelumnya

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3


"Hei tsubaki..sudah kuduga kau pasti disini...." Ucap kousei yang tiba-tiba muncul disamping tsubaki.

-----

"Heh kousei?.... bagaiamana kau bisa tahu aku disini?"
Tsubaki bertanya dengan wajah yang masih marah dan dengan terisak-isak.
"Sudahlah tsubaki, jangan pikirkan itu .. ada hal lain yang ingin kubicarakan padamu Ayo..!!" Kousei menarik tangan tsubaki dan pergi menuju ke suatu tempat

"Yah..tsubaki..  awalnya aku tidak tahu apa yang terjadi hari ini dan kenapa tiba-tiba kau menendangku... tapi setelah melihatmu tadi..aku jadi mengerti seakan - akan air matamu itu menjelaskan semuanya, aku tidak bermaksud untuk melupakanmu tsubaki, tapi memang ada hal yang harus aku selesaikan juga saat ini ... jadi maafkan aku tsubaki" Kousei mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada tsubaki yang berjalan disampingnya.

"Hah?.. kaukira hanya bilang maaf seperti itu akan menyelesaikan semuanya..perasaanku sudah terlanjur hancur karenamu sialan" umpat tsubaki dalam hati, namun dia masih belum mau berbicara pada kousei dan memilih hanya diam saja"
"Aku tahu kau pasti sulit untuk memaafkanku, tapi yakinlah kalau itulah yang terjadi, percayalah....... Aku tak akan pernah melupakanmu, Tsubaki...." Kousei melanjutkan kata-katanya yang berhasil membuat tsubaki tertegun, namun ia tetap saja masih belum mau bicara apapun pada kousei

Tiba-tiba kousei berlari sambil menarik tangan tsubaki, tsubaki yang terlihat bingung pun tak bisa mengelak, seakan-akan dia sudah menyerahkan seluruh jiwa raganya pada pemuda itu.
"Kemana lagi kousei?..cukup..hentikan semuanya..kumohon" tsubaki memohon dalam hati, namun masih belum mau bicara apapun pada kousei yang masih saja menariknya.

"Heii?? Kousei? Kenapa kau membawaku kesini?" Tsubaki akhirnya mengeluarkan kata-kata dari mulutnya, ia bingung karena kousei membawanya ketempat yang sudah tak asing bagi mereka, sebuah jembatan panjang tempat dulu mereka bermain bersama, yang mereka sebut dengan nama "Jembatan Keberaninan"

"Lihatlah tsubaki,,..disini,.. Telah banyak kenangan indah yang terjadi, aku bersamamau, watari, bahkan dengan kao chan..."Kousei dengan wajah antara sedih dan tersenyum berkata pada tsubaki.
" Rasa takut saat melompati sungai ini, Rasa dingin dari air sungai ini, dan perasaan gembira yang kita rasakan saat melompat bersama-sama..... apa kau ingin melupakan semua ini?, kau tahu tsubaki... sebenarnya aku sangat-sangat ingin bersama-sama lagi seperti dahulu, aku ingin bersama kalian lebih lama lagi,...bersama denganmu, watari, dan bahkan dengan kaochan.. namun takdirnya malah begini.... " Kousei melanjutkan kata-katanya dengan wajah yang terlihat menahan air mata.
"Kousei...kau....." Tsubaki berkata sambil menatap wajah kousei matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Lalu soal tadi pagi, aku memang tadi pagi mengunjungi kaori chan hanya untuk mengucapkan salam perpisahan... dan kau tahu... aku sudah berjanji padanya untuk tidak pernah melupakannya...dan soal ulang tahunmu tsubaki, maaf... karena pikiranku sangat kacau akhir-akhir ini... aku sampai lupa hari sepenting itu... teman macam apa aku ini ya?.. aku bahkan tidak sempat menyiapkan hadiah ulang tahun untukmu... maaf tsubaki" Kousei semakin merasa bersalah dan menyesal pada tsubaki.

"Yah... aku juga tahu perasaanmu tsubaki, aku juga akan seperti ini jika aku menjadi dirimu... tsubaki, apa kau ingin menikmati kembali masa-masa itu lagi" Kousei berkata sambil mulai naik ke salah satu sisi jembatan dan "Byuuurrrr" kousei melompat ke sungai yang ada dibawahnya sambil berteriak gembira..

"Hah..kousei..!!" tsubaki kaget melihat kousei yang tiba-tiba terjun ke sungai.
"Kousei...jangan-jangan!!" tsubaki menjadi panik karena kousei belum juga muncul ke permukaan, segera ia melompat terjun ke sungai.
"Dimana kau kousei..? Jangan bercanda.." tsubaki semakin panik dan terus mencari kousei di sungai, tiba-tiba muncul air beriak di depan tsubaki, tsubaki bergegas menghampirinya dan ia melihat kousei disana pingsan tenggelam, segera ia merangkul kousei dan membawanya ke tepian"
"Kousei..bangun kousei, kumohon!!" tsubaki memanggil-manggil dan berusaha menyadarkan kousei sambil menangis. tiba - tiba kousei mulai membuka matanya dan sambil tersenyum ia berkata "maaf sudah merepotkanmu lagi, tsubaki.." tsubaki terharu melihat kousei sadar, air matanya semakin meluap - luap.

"Kousei apa kau sudah gila, kau hampir saja mati bodoh, bukan, ini salahku, maafkan aku kousei, kau tak seharusnya melakukan ini semua" tsubaki memarahi sekaligus meminta maaf pada kousei.
"Tidak tsubaki, aku hanya kelelahan, salahku sendiri dari
tadi pagi belum makan, ini bukan salahmu, ya rasanya sudah lama ya kita tidak seperti ini lagi, aku ingin kita mengulangi masa - masa itu lagi.." kousei menjawab ucapan tsubaki sambil tersenyum dan mulai bangkit dan berhasil membuat tsubaki terharu.

" Ayo pulang tsubaki..!" Kousei berkata sambil nengulurkan tangannya pada tsubaki.
" ya,!!" jawab tsubaki sambil membalas uluran tangan kousei, dengan bergandengan tangan mereka berjalan bersama dibawah "Orange" sinar matahari di senja hari, mereka berjalan bersama hingga malam, dibawah sinar bintang dan rembulan.

"Perasaan ini, langit ini, bintang - bintang ini, sama seperti yang kurasakan dulu saat bersama kao chan, apa mungkin?" kousei bergumam dalam hati.
"Entah kenapa bintang dilangit yang kulihat bersamamu selalu saja terlihat bersinar sangat terang dan berkilauan kousei.." tsubaki juga bergumam sambil mulai tersenyum.

"Twinkle twinkle little star, how i wonder what you are.." Kousei tiba-tiba mulai bernyanyi twinkle twinkle little star dibawah cahaya bintang, sama seperti yang dilakukan saat bersama kaori dulu.
"Eh..? Up the world above so high, light the star in the sky" tsubaki yang sedikit kaget mencoba untuk melanjutkan lagunya.
"Hahaha.." Kousei tertawa melihat tsubaki yang salah lirk saat bernyanyi
"Oii, apa kau menertawaiku?, dasar kau bodoh, sudah kubilang aku tidak begitu paham tentang musik dan aku juga benci musik" tsubaki kesal melihat kousei yang menertawainya
"Haha..maaf tsubaki," Kousei menjawab sambil masih tertawa-tawa kecil
"Up above the world so high, like a diamond in the sky" Kousei melanjutkan lagunya dengan lirik yang kali ini benar.

"Oh ya tsubaki, jika ada bintang jatuh, permohonan apa yang kau inginkan?" Tiba-tiba Kousei bertanya pada tsubaki
"Ah permohonan ya?.. Ano, aku ingin...... selamanya bersamamu kousei.." dengan wajah memerah tsubaki menjawabnya
"Kalau kau sendiri, kousei?" tsubaki berbalik tanya pada kousei
"Kalau aku, aku ingin agar tidak lagi kehilangan  orang yang kusayangi, aku juga ingin hidup bersama lebih lama dengan orang-orang yang aku sayangi, aku tak ingin kehilanganmu tsubaki..." jawab kousei sambil mengenang ibunya dan kaori, orang yang disayanginya yang telah lebih dulu meninggalkannya.
Mendengar itu tsubaki menjadi  terharu dan mulai meneteskan air mata.

"Ah..lihat tsubaki ada bintang jatuh" kousei tiba - tiba berkata sambil menunjuk ke langit, ke arah bintang yang jatuh
"Eh?" tsubaki yang kaget pun melihat ke langit yang ditunjuk kousei.
"Aku harap permohonan kita bisa dikabulkan.." sahut kousei
"Ah iya" tsubaki mengiyakan ucapan kousei.

" Perasaan ini, aku tak menyangka akan jadi seperti ini, hidupku berwarna kembali, terima kasih Arima Kousei..." tsubaki berkata dalam hatinya sambil terus memandang kousei yang disampingnya.

- 6 Hari Kemudian, di stasiun -


" Jadi ini perpisahan ya?" tsubaki bertanya pada kousei yang akan segera pergi.
"Bukan tsubaki, kita akan bertemu lagi segera, percayalah" kousei mencoba menenangkan perasaan tsubaki
"Yo kousei, jangan lupakan kami ya, pastikan kita akan bertemu lagi saat konser penerimaan ballon d'or untukku, kau akan kuundang untuk bermain dikonser itu kousei, hahahaha" watari berkata sambil menepuk pundak kousei, kousei pun membalasnya dengan sebuah senyuman.
" Bagaimana bisa aku melupakan kalian semua?, hahahahaha, terima kasih watari, tsubaki ,kalian telah banyak membantuku selama ini, mungkin kita akan lama tidak bertemu, tapi bukan berarti kita tidak akan bertemu lagi, kita akan bersama-sama lagi kita bertiga.., bukan kita berempat" Kousei berkata dengan penuh keyakinan

"Berempat ya? ya, aku hampir saja melupakan seseorang, kaori chan, dia akan tetap bersama sama dengan kita semua, selama-lamanya!!" Sahut tsubaki juga dengan penuh keyakinan.
"Oh ya tsubaki aku hampir lupa, ini selamat ulang tahun, memang sudah lama lewat, tapi tolong terimalah, memang bukan apa-apa tapi kupikir ini adalah hadiah yang cocok agar kau selalu mengingatku" kousei berkata sambil mengambil sesuatu dari tasnya, sebuah hadiah dan memberikannya pada tsubaki
"Ya, terima kasih kousei" jawab tsubaki sambil menerima hadiah yang diberikan kousei

" ting..tong..ting..tong" terdengar suara yang menandakan kereta akan segera berangkat

" sepertinya sudah waktunya kousei, pastikan kau akan segera kembali kousei.." watari berkata pada kousei yang sebentar lagi akan pergi
"Ah iya, sepertinya sampai disini dulu, sampai jumpa watari, tsubaki..." Ucap kousei sambil bergegas berlari masuk ke dalam kereta.

"Nah ayo cepat buka tsubaki, apa itu seperti cincin tunangan atau apalah.." Watari dengan sangat antusias menunggu tsubaki membuka hadiah yang diberi kousei padanya, tsubaki segera membuka hadiahnya.
"Hah ? Foto?" Watari heran karena hadiah tersebut hanya berisi foto, 2 buah foto, foto tsubaki , kousei, dan watari sewaktu kecil , dan foto kousei, watari, tsubaki, dan kaori chan saat bersama - sama.

"Terima kasih kousei,.. Aku tidak akan pernah melupakanmu, tidak maksudku aku tidak akan pernah melupakan kalian..." Tsubaki terharu sambil terus memandang kedua foto tersebut
" selalu saja ya, musik membuatnya semakin jauh dari kita" Watari berkata pada tsubaki yang terlihat mulai meneteskan air mata.

"Maafkan aku kaochan, aku sudah meniru caramu dengan memberi foto sebagai tanda perpisahan, kurasa ini adalah cara yang paling efektif untuk membuat orang terus mengingat kita..., sampai jumpa Tsubaki, Watari, semuanya....." Di dalam kereta kousei bergumam dalam hati.

"Musik memang kejam, aku benci musik, selalu saja dia membuatku jauh dengannya" Tsubaki dengan berlinang air mata berkata dalam hatinya

" Musim semi tahun lalu, musim dimana aku bertemu denganmu terasa begitu hangat saat bersamamu, musim semi tahun ini musim semi tanpa kehadiranmu, namun aku bisa melewatinya karena dukungun orang-orang terdekatku, aku tak tahu akan seperti apa musim semi tahun depan, yang pasti adalah musim semi tanpamu dan tanpa orang - orang yang selama ini dekat denganku, aku juga tak tahu bagaimana aku akan melewatinya... Bulan depan bulan april, bulan dimana kau berbohong padaku, aku tak ingin ada lagi kebohongan yang terjadi padaku.. cukup kebohonganmu saja yang kau katakan padaku di musim semi tahun lalu, sebuah kebohongan yang kurasa begitu indah bagiku... "



-------- END --------


Thanks to read my fanfic

1 komentar:

  1. Vip Slots Game - Asian Online Casino dafabet link dafabet link 우리카지노 마틴 우리카지노 마틴 835JAVA SWEET JAVA SWEET | Casino Roland

    BalasHapus