This Spring Without You - Chapter 1
(The next story after "Shigatsu Wa Kimi No Uso")
My first fanfict (sorry for gaje,tyo,garing,dll)
All Chara by Naoshi Arakawa sensei
Genre : Romance, Drama
Rate : T
Cast : Arima Kousei, Miyazono Kaori, Tsubaki Sawabe, Ryouta Watari, Aiza Nagi, Aiza Takeshi ,Nao Kashiwagi, Hiroko Seto
Author : Firza Nanda Rio Aditya
"Suatu hari di musim semi ,aku bertemu dengan seorang gadis dibawah pohon sakura yang sedang bermekaran.. Gadis yang telah mengubah takdirku.. dan membuat hidupku berwarna kembali.. namun itu semua hanya tinggal kenangan saja.. Hari ini adalah hari pertama di musim semi.. musim semi tanpa kehadirannya"
"Arima sensei.. Kenapa bengong saja?.. " ucap nagi yang mengagetkan kousei yang sedang melamun
"Ehh..eh.. Aiza san.. Tak apa kok... Aku hanya.. .."
"Apa kau sedang memikirkan pacarmu sensei ?" Ucap nagi yang memotong ucapan kousei
"Ah..tidak.. Ngomong-ngomong bagaimana kabar Takeshi san?". jawab kousei dengan wajah memerah
"Ah, lagi-lagi sensei mengalihkan perhatian..lagian apa gunanya sensei menanyakan kabar musuhmu itu"jawab Nagi sambil mulai memainkan tuts nada pianonya
" ah.. Aku tak pernah menganggap kakakmu dan lainnya itu sebagai musuhku.. Bagaimanapun juga aku dan kakakmu sudah sering bertemu sejak kami masih kecil, jadi kami sama halnya seperti sahabat....... ..mungkin.. ,ah ngomong ngomong aiza san ,akhir akhir ini kamu lebih sering datang kesini ya.."jawab Kousei yang berbalik tanya pada gadis yang menjadi muridnya itu.
"Itu karena aku harus belajar sebanyak mungkin dari sensei sebelum sensei pindah ke luar kota minggu depan" jawab Nagi dengan wajah yang tiba-tiba berubah menjadi suram
"Eh..darimana kamu tahu itu Aiza?.. " ucap Kousei dengan ekspresi kaget.
"Hiroko san yang memberitahuku.. Lagipula apa sensei tega meninggalkan pacar sensei disini.. Ano..dia.. Yang sering bersama sensei, yang berambut pendek itu...dia pacar sensei kan?" Tanya Nagi dengan penasaran.
"Ehhh? Maksudmu Tsubaki chan? Ah.. dia....."
"Tokk..tokk..tokk" tiba-tiba terdengar ketukan pintu yang memotong perbincangan Kousei dan Nagi.
"Ah tunggu disini Aiza san.. Aku akan mengeceknya" ucap Kousei sambil berjalan menuju pintu
"Oh...ternyata kamu Tsubaki.. Ada apa?" tanya Kousei pada seorang gadis dengan rambut potongan pendek didepannya
"Ano... Kousei.. ada yang harus kubicarakan padaku....AYO IKUT AKUU...!!"
Ucap Tsubaki sambil menarik paksa tangan kousei..
"Ehh..tungu apa apaan ini tsubaki.. Lagipula aku sedang berlatih dengan Aiza san.. kau mau membawaku kemana?" sahut kousei dengan wajah kebingungan sementara tsubaki hanya menjawabnya dengan ketus "SUDAH..TINGGAL IKUT SAJA"
Akhirnya mereka tiba disuatu tempat..ya sebuah taman yang ditengahnya terdapat sebuah bangunan setengah yang diatasnya ada anak-anak yang sedang bermain musik.. Ya, inilah tempat yang sudah mempertemukan Arima Kousei dengan gadis yang sudah merubah hidupnya, Miyazano Kaori.
Anak-anak tadi melihat Kousei di taman dan mereka menghampirinya
"Oii..nichan..kau yang dulu pernah mengganggu kami ya? kau..dasar! ero nichan.. kami tak pernah lupa dengan kelancanganmu waktu itu pada kakak kami." Ucap salah satu dari mereka ke Kousei dengan wajah kesal"
"Ehh..kalian kan" jawab kousei sambil mengingat kejadian waktu itu..saat pertama kalinya Kousei bertemu dengan gadis itu, Kousei ingat saat dirinya terkagum melihat gadis itu yang sedang bermain pianika bersama anak-anak dan Kousei mengambil poselnya untuk memotretnya, namun Kousei ketahuan dan mereka mengira kalau Kousei adalah pria mesum dan sejak itu anak-anak memanggil Kousei dengan sebutan ero nichan.
"Kikiikk.. Ero nichan." Tsubaki tertawa kecil melihat anak-anak yang memanggil kousei dengan sebutan ero nichan
"Ah ero nichan.. sudah lama kakak itu tidak pernah datang kesini lagi untuk bermain bersama kami..apa ero nichan tahu sesuatu tentangnya" tanya anak lainnya pada Kousei.
"Ah..... dia.. Kaori Miyazono sudah......" Kousei tidak bisa melanjutkan kata katanya dan matanya mulai berkaca-kaca
"Dia sudah tidak bisa bersama kalian lagi.. dia sudah meninggalkan kita semua" sahut Tsubaki meneruskan kata-kata Kousei dan juga dengan mata yang mulai meneteskan air mata
"Ah...tidak..mungkin..bagaimana bisa.... Kakak..." Ucap anak-anak tadi sambil mulai menangis...
Melihat anak anak yang mulai menangis, kousei mencoba untuk menghiburnya
"Ah..kalian jangan menangis.. Mulai sekarang akulah yang akan bermain dengan kalian semua... " sahut Kousei sambil mulai berdiri dan mengambil pianika dari salah satu anak tadi..
"Walaupun sebentar lagi aku juga harus pergi" lanjut kousei dalam hati.
Mereka pun mulai bermain musik bersama.. Twinkle Winkle, alunan dari musik mereka yang membuat mereka kembali ceria..
" Kousei.. inilah yang kusuka dari dirimu..Kousei,ku harap
musim semi ini akan indah bagimu, seindah musim semi lalu.. Musim yang mempertemukanmu dengan orang yang berhasil menyelamatkanmu dan merubah takdirmu.. Walau tanpa dia..kuharap kau bisa menikmati musim semi ini" ucap Tsubaki dalam hati sambil memandang Kousei dari kejauhan dengan wajah yang mulai tersenyum
waktupun berlalu dan mereka mulai kelelahan, hingga anak-anak tadi memutuskan pulang,Kousei pun kembali menghampiri Tsubaki yang mulai mengantuk itu.
"Oiii kalian.. Ternyata disini..Kousei, Tsubaki!!" Teriak seorang lelaki dengan rambut panjang kecoklatan yang berlari menghampiri Kousei dan Tsubaki"
"ah..Watari ya.."sambut Kousei melihat Watari yang berlari menghamparinya..
"yappari.. Kau pasti disini, jadi sekarang kau menjadi pengganti kao chan ya?" Tanya watari meledek Kousei.."
"ah... tidak...itu tidak mungkin,lagipula aku hanyalah yuujin A baginya"jawab kousei dengan nada melemah
"Jangan begitu kousei,, aku tahu kalau kalian saling menyukai.. Lagipula aku sudah membaca surat peninggalan kao chan untukmu itu" jawab watari dengan nada semakin meledek.
"ah.. Watari, kapan kau.. sial.. Lancang sekali kau watari.,"umpat kousei dengan wajah memerah
"lagi lagi kao chan..ya"keluh Tsubaki dalam hati mendengar perbincangan Kousei dan Watari"
"ah.. sudahlah kousei.., oh ya aku harus pergi dulu dah ,sayonara kousei, tsubaki juga!!"ucap watari sambil pergi meninggalkan kousei dan tsubaki.
"Oh ya tsubaki, tadi kamu bilang akan bicara sesuatu, sekarang bicaralah" tanya kousei pada tsubaki yang dari tadi hanya mendengarkan pembicaraanya dengan watari,
"hufttt.. Akhirnya kita bisa bicara juga,.. Begini.. AKU GAGAL MASUK SMA PILIHANKU!!"
"Ehh.. .bagaimana bisa? Bukannya nilai ujianmu kemarin bagus?"tanya kousei keheranan
"memang sih.. tapi tak kusangka masih banyak yang nilainya lebih tinggi dariku.. dan kalau tak salah minggu depan kau sudah harus pindah ke luar kota ya?.. dan karena aku gagal masuk sma itu ,artinya kita akan berpisah ya dan kita hanya punya waktu satu minggu untuk bersama sama"jawab tsubaki dengan wajah sedih
"lalu?"tanya kousei pada tsubaki yang wajahnya semakin sedih
""Lalu"?? apa maksudmu? Yappari, kau memang tidak peka dasar kousei bodoh"umpat tsubaki dalam hati yang kesal dengan respon kousei yang yang tidak peka itu.
"oh ya,, besok aku akan pergi ke makam kaori chan untuk meminta ijin dan mengucapkan selamat tinggal sebelum aku pindah, apa kau mau ikut tsubaki?"
tanya kousei lagi yang membuat tsubaki semakin kesal saja
"ah.. Iya..eh tidak.. besok aku ada janji sama kashiwagi..mungkin lain kali"jawab tsubaki sambil menahan sakit hatinya
"oh ya sudah kousei..aku harus pergi dulu" ucap tsubaki lagi seraya berlari meninggalkan kousei sendirian.. "Baka kousei..baka kousei.. Baka..." Umpat tsubaki yang berlari sambil penuh dengan derai air mata .. Ia terus berlari seakan akan sedang beradu dengan kereta yang sedang melaju di rel disampingnya.. "Kau memang bodoh ya..dasar.. Kenapa kau malah memikirkan orang yang bahkan sudah tidak ada lagi di dunia ini, kenapa aku yang selama ini bersamamu malah tak kau anggap, bahkan disaat saat seperti ini.. Kau memang bodoh kousei!!" Umpat tsubaki lagi yang semakin membuat air matanya mengalir semakin deras, sederas air hujan yang mulai turun mengguyur hatinya yang sedang kelam...
#Bersambung ke chapter 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar