This Spring Without You - Chapter 3
(The next story after "Shigatsu Wa Kimi No Uso")
My first fanfict (sorry for gaje,tyo,garing,dll)
All Chara by Naoshi Arakawa sensei
Genre : Romance, Drama
Rate : T
Cast : Arima Kousei, Miyazono Kaori, Tsubaki Sawabe, Ryouta Watari, Aiza Nagi, Aiza Takeshi ,Nao Kashiwagi, Hiroko Seto
Author : Firza Nanda Rio Aditya
"Note : cerita mulai ngawur.. Ts keabisan ide.. dan buat yg gak suka tsubaki disaranin gak usah baca"
"Ya ..aku pergi dulu ya,, terima kasih untuk membuatku bisa bermain piano lagi, terima kasih sudah membuat hidupku lebih berwarna, terima kasih sudah bermain denganku, dan terima kasih untuk semuanya ..sekali lagi.. selamat tinggal..!" Kousei berjalan perlahan meninggalkan pemakaman dengan penuh air mata, air mata yang mencerminkan kenangan bersama orang yang sangat dicintainya itu dan.
-------------
"Selamat Ulang Tahun yang ke 15 Tsubaki!!" kashiwagi mengucapkan selamat sembari memberi sebuah bingkisan pada tsubaki"
"Ya selamat ulang tahun, Tsubaki si otak otot" sahut watari yang daritadi disamping kashiwagi juga memberi sebuah bingkisan pada tsubaki.
"eh?? jadi kau ingat ya? Ya terima kasih untuk ucapan dan hadiahnya ya kashiwagi" jawab Tsubaki sambil tertawa dan menggaruk-nggaruk kepalanya
"Eh kau tidak berterima kasih padaku tsubaki?" protes watari pada tsubaki
"Hah? kau bukannya mengucapkan selamat padaku tapi kau malah menghinaku..huh" jawab tsubaki kesal seraya memalingkan wajahnya dari watari
"Yah..baiklah kalau kau tidak mau aku akan mengambil lagi saja hadiahnya" ucap watari sambil menarik lagi bingkisannya
"Ehh..eh... cowok macam apa kau ini yang menarik lagi hadiah untuk cewek.. yah yah baiklah terima kasih Watari bodoh"tsubaki merebut lagi hadiahnya dan berterima kasih pada watari namun dengan wajah yang cuek
"Ngomong-ngomong bagaimana bisa kalian tahu aku disini?" Tsubaki bertanya pada watari dan kashiwagi
"Tadi kami kerumahmu dan kata ibumu kau sedang pergi, jadi kami langsung saja kesini ,kami awalnya ingin kesini bersama kousei juga, tapi sepertinya dia tidak dirumah... Oh ya tsubaki, ngomong - ngomong hadiah apa yang sudah diberikan kousei padamu?" tanya Kashiwagi pada tsubaki
"Kousei ya...hmmm.. kurasa... dia lupa hari ulang tahunku.."jawab tsubaki lemas
"HEEHHHHH????" kashiwagi dan watari bengong berjamaah
"Bagaimana bisa? Kousei yang dijuluki si jenius dan manusia partitur yang bahkan tidak melakukan kesalahan sedikitpun saat bermain piano bisa-bisanya lupa hari ulang tahun temannya yang bahkan menjadi tetangganya sejak kecil?" Watari mengoceh dengan wajah seakan-akan tak percaya.
" bukan..menurutku dia tidak lupa, tapi dia melupakannya..." tsubaki menjawabnya dengan wajah yang yang mulai lesu.
"Melupakannya? apa maksudmu kousei sengaja melupakanmu atau bagaimana? aku jadi bingung" Watari bertanya kebingungan
"Jadi dia masih belum bisa benar-benar melupakannya ya.. bahkan dia sampai melupakanmu" sahut kashiwagi yang sudah paham apa yang dimaksud tsubaki
"Oi jadi apa maksudnya ini semua? aku malah tambah bingung" watari masih kebingungan dan jadi tambah bingung
"Ya, menurutmu kashiwagi, apa yang harus aku lakukan?" tsubaki bertanya pada kashiwagi dan menghiraukan watari yang masih kebingungan.
"Lagi-lagi kau menanyakan itu, sudah kubilang berkali-kali cukup jadi dirimu sendiri ,dan dengarkanlah apa kata hatimu..!!" Kashiwagi menjawab pertanyaan tsubaki dengan tegas.
"Tapi, kurasa itu.. sepertinya kousei memang tidak bisa mencintaiku, lagian aku hanyalah seorang gadis tomboy yang tidak tahu apa-apa tentang musik, dan yang dicintai oleh kousei hanyalah kaori chan, apa aku harus menjadi seperti kao chan?" Tsubaki bertanya lagi dengan mata berkaca-kaca
"BODOH... Harus berapa kali kubilang cukup jadilah dirimu sendiri, jangan pernah mencoba untuk menjadi orang lain.." Kashiwagi menjawab dengan suara yang keras hingga membuat tsubaki terkejut.
"Tapi tetap saja seperti ini.. padahal aku sudah dari kecil bersama-sama , tapi sebagai orang yang dekat dengannya aku tidak bisa membantu kousei, dan kao chan yang walaupun hanya sebentar bersamanya tapi mampu membantunya kembali kejalannya dan bahkan mampu mengubah hidupnya.... seperti apa aku ini..." Air mata tsubaki mengalir semakin deras
Melihat apa yang terjadi pada tsubaki, watari segera mengambil handphone dari sakunya dan kemudian mengetik sesuatu pada handphone nya itu.
"Kousei bodoh , Cepatlah Kesini , ke taman didekat towa hall.. Sepertinya kau sudah membuat masalah besar dengan tsubaki" kousei membaca sebuah pesan di handphone nya, ya dari watari.
"Hah memangnya aku sudah melakukan apa?, bukannya dari tadi pagi aku belum bertemu dengan tsubaki dan aku baru saja pulang dari pemakaman, tapi watari tidak pernah bohong padaku sebelumnya, pasti ada sesuatu yang terjadi disana" Kousei bergegas keluar dari rumahnya dan berlari menuju ke tempat tsubaki tak perduli dengan panas matahari yang tepat berada diatas kepalanya.
"Arima kousei..aku rindu kousei yang dulu" tsubaki melanjutkan kata-katanya
"Eh watari ada apa kau menyuruhku kesini..hosh..hosh" tanya kousei dengan nafas yang terengah-engah yang tiba-tiba sudah sampai di taman tersebut.
" eh kousei kau sudah sam...."belum selesai watari bicara ,tsubaki yang melihat kousei tiba-tiba berdiri dan mendekati kousei, kemudian..
"DUAGHH..." Tsubaki menendang lutut kousei dengan sangat keras, lebih keras dari biasanya hingga membuat kousei terjatuh.
"Ah tsubaki apa yang kau lakukan.." Kousei bertanya pada tsubaki dengan wajah bingung, namun Tsubaki tidak menjawabnya, ia justru berlari entah kemana meninggalkan mereka semua.
"Nah bagaimana sekarang kousei.. ini akan membuktikan semuanya... apa kau akan mengejarku?..tidak mungkin, kau bukan tipe orang yang seperti itu..."Gumam tsubaki sambil berlari dan dengan air mata yang terus mengalir dari kedua matanya.
" heyy kousei..apa yang kau lakukan?..cepat kejar sana!!" Gertak watari pada kousei yang sedari tadi hanya berdiam diri saja
"Hah? aku? kejar?" Kousei semakin bingung
"Tinggal kejar saja...kau akan mengetahuinya nanti" tambah kashiwagi dengan nada marah yang membuat kousei terkejut"
Kousei pun akhirnya bangkit dan berlari mencoba mengejar tsubaki.
"Bagaimana sekarang,aku tak tahu harus berbuat apa saat ini... kousei... ...." tsubaki berbicara dengan dirinya sendiri sambil duduk dibawah sebuah tempat yang terlihat seperti perosotan di taman bermain.. tempat yang sering ia dan kousei gunakan untuk berteduh saat hujan dulu..
"Hei tsubaki..sudah kuduga kau pasti disini...." Ucap kousei yang tiba-tiba muncul disamping tsubaki.
#chapter sebelumnya http://firzaelbuho.blogspot.com/2016/01/this-autumn-without-you-chapter-2.html
#Bersambung ke chapter 4
http://firzaelbuho.blogspot.com/2016/02/this-spring-without-you-chapter-4-end.html