Minggu, 13 Maret 2016

Perbedaan Subtittle Ass/srt/sub dan Lirik lrc/trc/txt

Perbedaan  text subtittle "srt" dan "sub" dan ass

Biasanya kalo donlod filem pasti nemuin kan sub yg terpisah yg biasanya formatnya SRT atau sub? Ane jelasin dikit ..sebenernya masih banyak lgi tp segini dulu yg ane bahas wkwk

- SRT itu subtittle paling standar menurut ane yg scriptnya hanya berisi kode waktu muncul dan ngilang, bentuk font,warna font, IBU,dan setting standar lainnya,.. Klo gak salah bentuk base scriptnya
1. JJ : MM : DD,XXX - - > JJ : MM : DD,XXX (isi text subtittle)
J: jam
M:menit
D,xxx:detik dlm bentuk desimal
(sebelah kiri waktu muncul, kanan waktu ngilang)

- Kedua format SUB, hampir sama ama srt karena keduanya bisa dikonvert kesatu sama lain yang beda hanya code timenya disini diganti pake hitungan frame, misal video nya punya fps 25 dan text akan muncul di menit ke  1.30/detik 90.. Berarti kode framenya 25x90= 2250 dan text hilang pada menit 1.40/detik 100 kode framenya berarti 25x100 = 2500
Dan scriptnya jadinya akan gini

{2250}{2500} isi text subtittle

- trus terakhir ada format ass..  Format yg paling komplek menurut ane ,udh support efek, margin ,dan font style... paling sering dipake difilm " luar kayak anime yg butuh translate text yg muncul dilayar(misal dipapapn dll) utk scriptnya ribet ane aja gak apal wwkwk intinya ada timecode,style, efek, margin

Daripada pusing mikirin script ya pake aja script generatornya... Paling sering ane kalo bikin sub ya pake aegisub.. Banyak jg effek kara nya...

Oke selanjutnya bahas file lirik LRC dan TRC dan Txt.. Buat yg suka karaokean

- file LRC adalah file umum lirik yg hanya berisi kode time code dan lirik,support banyak player kayak minilyric,ttpod,xingplayer serta app musik bawaan miui juga udh support
Scriptnya perbaris cuma ngasih waktu kemunculan dan utk waktu ngilang bikin aja timrcode dibaris bawahnya dan scriptnya sbb

[[MM : DD.xx]] isi lirik
[[MM : DD.xx]]
(Yg atas waktu muncul yg bawah waktu ngilang, tapi banyak jg lrc maker yg gak bikin end time , dan langsung aja ditimpah script lirik baru dibawahnyaa)

- file TRC setahu ane bentuk advance dari LRC dan exclusif serta dibuat sendiri oleh ttpod, basenya sama cuma pas dibaris lirik text tiap kata nya diberi lagi timecode /tiap kanji untuk lagu jepun/cina.. Hasilnya keren.. Kayak kara efek di videp clip karaoke pun semakin nyata

- terakhir txt, sebenernya ini bukan format lirik, ini format dokumen (nah lho?) Yah biasanya yg bikin lirik txt ini yah orang orang males ngetimecode kayak gw contohnya..nih file scriptnya isinya cuma baris lirik doang gak ada timecode"an jadi yah pas diputer sambil karaoke harus discroll manual.. Biasanya nih kalo lagi pusing nyari lrc gak ketemu" terpaksa pake lirik txt.. Wkwk gak ada lrc, txt pun jadi..
Yang support txt contohnya minilyric

Aplikasi buat lirik" LRC" kalo di pc pake notepad, kalo di hp biasanya ane bikin scriptnya dinote bawaan trus di paste di word(wps/kingsoft/text editor bawwan rotex/uc) save as txt.. Rename jd lrc... Utk trc ane belum pernah buat.. Lirik txt?? Masa iya gak bisa...

Sabtu, 20 Februari 2016

This Spring Without You - Chapter 4 (END)

This Spring Without You - Chapter 4 (END)

(The next story after "Shigatsu Wa Kimi No Uso")

My first fanfict (sorry for gaje,tyo,garing,dll)

All Chara by Naoshi Arakawa sensei

Genre : Romance, Drama
Rate : T
Cast : Arima Kousei, Miyazono Kaori, Tsubaki Sawabe, Ryouta Watari, Aiza Nagi, Aiza Takeshi ,Nao Kashiwagi, Hiroko Seto

Author : Firza Nanda Rio Aditya

Chapter sebelumnya

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3


"Hei tsubaki..sudah kuduga kau pasti disini...." Ucap kousei yang tiba-tiba muncul disamping tsubaki.

-----

"Heh kousei?.... bagaiamana kau bisa tahu aku disini?"
Tsubaki bertanya dengan wajah yang masih marah dan dengan terisak-isak.
"Sudahlah tsubaki, jangan pikirkan itu .. ada hal lain yang ingin kubicarakan padamu Ayo..!!" Kousei menarik tangan tsubaki dan pergi menuju ke suatu tempat

"Yah..tsubaki..  awalnya aku tidak tahu apa yang terjadi hari ini dan kenapa tiba-tiba kau menendangku... tapi setelah melihatmu tadi..aku jadi mengerti seakan - akan air matamu itu menjelaskan semuanya, aku tidak bermaksud untuk melupakanmu tsubaki, tapi memang ada hal yang harus aku selesaikan juga saat ini ... jadi maafkan aku tsubaki" Kousei mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada tsubaki yang berjalan disampingnya.

"Hah?.. kaukira hanya bilang maaf seperti itu akan menyelesaikan semuanya..perasaanku sudah terlanjur hancur karenamu sialan" umpat tsubaki dalam hati, namun dia masih belum mau berbicara pada kousei dan memilih hanya diam saja"
"Aku tahu kau pasti sulit untuk memaafkanku, tapi yakinlah kalau itulah yang terjadi, percayalah....... Aku tak akan pernah melupakanmu, Tsubaki...." Kousei melanjutkan kata-katanya yang berhasil membuat tsubaki tertegun, namun ia tetap saja masih belum mau bicara apapun pada kousei

Tiba-tiba kousei berlari sambil menarik tangan tsubaki, tsubaki yang terlihat bingung pun tak bisa mengelak, seakan-akan dia sudah menyerahkan seluruh jiwa raganya pada pemuda itu.
"Kemana lagi kousei?..cukup..hentikan semuanya..kumohon" tsubaki memohon dalam hati, namun masih belum mau bicara apapun pada kousei yang masih saja menariknya.

"Heii?? Kousei? Kenapa kau membawaku kesini?" Tsubaki akhirnya mengeluarkan kata-kata dari mulutnya, ia bingung karena kousei membawanya ketempat yang sudah tak asing bagi mereka, sebuah jembatan panjang tempat dulu mereka bermain bersama, yang mereka sebut dengan nama "Jembatan Keberaninan"

"Lihatlah tsubaki,,..disini,.. Telah banyak kenangan indah yang terjadi, aku bersamamau, watari, bahkan dengan kao chan..."Kousei dengan wajah antara sedih dan tersenyum berkata pada tsubaki.
" Rasa takut saat melompati sungai ini, Rasa dingin dari air sungai ini, dan perasaan gembira yang kita rasakan saat melompat bersama-sama..... apa kau ingin melupakan semua ini?, kau tahu tsubaki... sebenarnya aku sangat-sangat ingin bersama-sama lagi seperti dahulu, aku ingin bersama kalian lebih lama lagi,...bersama denganmu, watari, dan bahkan dengan kaochan.. namun takdirnya malah begini.... " Kousei melanjutkan kata-katanya dengan wajah yang terlihat menahan air mata.
"Kousei...kau....." Tsubaki berkata sambil menatap wajah kousei matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Lalu soal tadi pagi, aku memang tadi pagi mengunjungi kaori chan hanya untuk mengucapkan salam perpisahan... dan kau tahu... aku sudah berjanji padanya untuk tidak pernah melupakannya...dan soal ulang tahunmu tsubaki, maaf... karena pikiranku sangat kacau akhir-akhir ini... aku sampai lupa hari sepenting itu... teman macam apa aku ini ya?.. aku bahkan tidak sempat menyiapkan hadiah ulang tahun untukmu... maaf tsubaki" Kousei semakin merasa bersalah dan menyesal pada tsubaki.

"Yah... aku juga tahu perasaanmu tsubaki, aku juga akan seperti ini jika aku menjadi dirimu... tsubaki, apa kau ingin menikmati kembali masa-masa itu lagi" Kousei berkata sambil mulai naik ke salah satu sisi jembatan dan "Byuuurrrr" kousei melompat ke sungai yang ada dibawahnya sambil berteriak gembira..

"Hah..kousei..!!" tsubaki kaget melihat kousei yang tiba-tiba terjun ke sungai.
"Kousei...jangan-jangan!!" tsubaki menjadi panik karena kousei belum juga muncul ke permukaan, segera ia melompat terjun ke sungai.
"Dimana kau kousei..? Jangan bercanda.." tsubaki semakin panik dan terus mencari kousei di sungai, tiba-tiba muncul air beriak di depan tsubaki, tsubaki bergegas menghampirinya dan ia melihat kousei disana pingsan tenggelam, segera ia merangkul kousei dan membawanya ke tepian"
"Kousei..bangun kousei, kumohon!!" tsubaki memanggil-manggil dan berusaha menyadarkan kousei sambil menangis. tiba - tiba kousei mulai membuka matanya dan sambil tersenyum ia berkata "maaf sudah merepotkanmu lagi, tsubaki.." tsubaki terharu melihat kousei sadar, air matanya semakin meluap - luap.

"Kousei apa kau sudah gila, kau hampir saja mati bodoh, bukan, ini salahku, maafkan aku kousei, kau tak seharusnya melakukan ini semua" tsubaki memarahi sekaligus meminta maaf pada kousei.
"Tidak tsubaki, aku hanya kelelahan, salahku sendiri dari
tadi pagi belum makan, ini bukan salahmu, ya rasanya sudah lama ya kita tidak seperti ini lagi, aku ingin kita mengulangi masa - masa itu lagi.." kousei menjawab ucapan tsubaki sambil tersenyum dan mulai bangkit dan berhasil membuat tsubaki terharu.

" Ayo pulang tsubaki..!" Kousei berkata sambil nengulurkan tangannya pada tsubaki.
" ya,!!" jawab tsubaki sambil membalas uluran tangan kousei, dengan bergandengan tangan mereka berjalan bersama dibawah "Orange" sinar matahari di senja hari, mereka berjalan bersama hingga malam, dibawah sinar bintang dan rembulan.

"Perasaan ini, langit ini, bintang - bintang ini, sama seperti yang kurasakan dulu saat bersama kao chan, apa mungkin?" kousei bergumam dalam hati.
"Entah kenapa bintang dilangit yang kulihat bersamamu selalu saja terlihat bersinar sangat terang dan berkilauan kousei.." tsubaki juga bergumam sambil mulai tersenyum.

"Twinkle twinkle little star, how i wonder what you are.." Kousei tiba-tiba mulai bernyanyi twinkle twinkle little star dibawah cahaya bintang, sama seperti yang dilakukan saat bersama kaori dulu.
"Eh..? Up the world above so high, light the star in the sky" tsubaki yang sedikit kaget mencoba untuk melanjutkan lagunya.
"Hahaha.." Kousei tertawa melihat tsubaki yang salah lirk saat bernyanyi
"Oii, apa kau menertawaiku?, dasar kau bodoh, sudah kubilang aku tidak begitu paham tentang musik dan aku juga benci musik" tsubaki kesal melihat kousei yang menertawainya
"Haha..maaf tsubaki," Kousei menjawab sambil masih tertawa-tawa kecil
"Up above the world so high, like a diamond in the sky" Kousei melanjutkan lagunya dengan lirik yang kali ini benar.

"Oh ya tsubaki, jika ada bintang jatuh, permohonan apa yang kau inginkan?" Tiba-tiba Kousei bertanya pada tsubaki
"Ah permohonan ya?.. Ano, aku ingin...... selamanya bersamamu kousei.." dengan wajah memerah tsubaki menjawabnya
"Kalau kau sendiri, kousei?" tsubaki berbalik tanya pada kousei
"Kalau aku, aku ingin agar tidak lagi kehilangan  orang yang kusayangi, aku juga ingin hidup bersama lebih lama dengan orang-orang yang aku sayangi, aku tak ingin kehilanganmu tsubaki..." jawab kousei sambil mengenang ibunya dan kaori, orang yang disayanginya yang telah lebih dulu meninggalkannya.
Mendengar itu tsubaki menjadi  terharu dan mulai meneteskan air mata.

"Ah..lihat tsubaki ada bintang jatuh" kousei tiba - tiba berkata sambil menunjuk ke langit, ke arah bintang yang jatuh
"Eh?" tsubaki yang kaget pun melihat ke langit yang ditunjuk kousei.
"Aku harap permohonan kita bisa dikabulkan.." sahut kousei
"Ah iya" tsubaki mengiyakan ucapan kousei.

" Perasaan ini, aku tak menyangka akan jadi seperti ini, hidupku berwarna kembali, terima kasih Arima Kousei..." tsubaki berkata dalam hatinya sambil terus memandang kousei yang disampingnya.

- 6 Hari Kemudian, di stasiun -


" Jadi ini perpisahan ya?" tsubaki bertanya pada kousei yang akan segera pergi.
"Bukan tsubaki, kita akan bertemu lagi segera, percayalah" kousei mencoba menenangkan perasaan tsubaki
"Yo kousei, jangan lupakan kami ya, pastikan kita akan bertemu lagi saat konser penerimaan ballon d'or untukku, kau akan kuundang untuk bermain dikonser itu kousei, hahahaha" watari berkata sambil menepuk pundak kousei, kousei pun membalasnya dengan sebuah senyuman.
" Bagaimana bisa aku melupakan kalian semua?, hahahahaha, terima kasih watari, tsubaki ,kalian telah banyak membantuku selama ini, mungkin kita akan lama tidak bertemu, tapi bukan berarti kita tidak akan bertemu lagi, kita akan bersama-sama lagi kita bertiga.., bukan kita berempat" Kousei berkata dengan penuh keyakinan

"Berempat ya? ya, aku hampir saja melupakan seseorang, kaori chan, dia akan tetap bersama sama dengan kita semua, selama-lamanya!!" Sahut tsubaki juga dengan penuh keyakinan.
"Oh ya tsubaki aku hampir lupa, ini selamat ulang tahun, memang sudah lama lewat, tapi tolong terimalah, memang bukan apa-apa tapi kupikir ini adalah hadiah yang cocok agar kau selalu mengingatku" kousei berkata sambil mengambil sesuatu dari tasnya, sebuah hadiah dan memberikannya pada tsubaki
"Ya, terima kasih kousei" jawab tsubaki sambil menerima hadiah yang diberikan kousei

" ting..tong..ting..tong" terdengar suara yang menandakan kereta akan segera berangkat

" sepertinya sudah waktunya kousei, pastikan kau akan segera kembali kousei.." watari berkata pada kousei yang sebentar lagi akan pergi
"Ah iya, sepertinya sampai disini dulu, sampai jumpa watari, tsubaki..." Ucap kousei sambil bergegas berlari masuk ke dalam kereta.

"Nah ayo cepat buka tsubaki, apa itu seperti cincin tunangan atau apalah.." Watari dengan sangat antusias menunggu tsubaki membuka hadiah yang diberi kousei padanya, tsubaki segera membuka hadiahnya.
"Hah ? Foto?" Watari heran karena hadiah tersebut hanya berisi foto, 2 buah foto, foto tsubaki , kousei, dan watari sewaktu kecil , dan foto kousei, watari, tsubaki, dan kaori chan saat bersama - sama.

"Terima kasih kousei,.. Aku tidak akan pernah melupakanmu, tidak maksudku aku tidak akan pernah melupakan kalian..." Tsubaki terharu sambil terus memandang kedua foto tersebut
" selalu saja ya, musik membuatnya semakin jauh dari kita" Watari berkata pada tsubaki yang terlihat mulai meneteskan air mata.

"Maafkan aku kaochan, aku sudah meniru caramu dengan memberi foto sebagai tanda perpisahan, kurasa ini adalah cara yang paling efektif untuk membuat orang terus mengingat kita..., sampai jumpa Tsubaki, Watari, semuanya....." Di dalam kereta kousei bergumam dalam hati.

"Musik memang kejam, aku benci musik, selalu saja dia membuatku jauh dengannya" Tsubaki dengan berlinang air mata berkata dalam hatinya

" Musim semi tahun lalu, musim dimana aku bertemu denganmu terasa begitu hangat saat bersamamu, musim semi tahun ini musim semi tanpa kehadiranmu, namun aku bisa melewatinya karena dukungun orang-orang terdekatku, aku tak tahu akan seperti apa musim semi tahun depan, yang pasti adalah musim semi tanpamu dan tanpa orang - orang yang selama ini dekat denganku, aku juga tak tahu bagaimana aku akan melewatinya... Bulan depan bulan april, bulan dimana kau berbohong padaku, aku tak ingin ada lagi kebohongan yang terjadi padaku.. cukup kebohonganmu saja yang kau katakan padaku di musim semi tahun lalu, sebuah kebohongan yang kurasa begitu indah bagiku... "



-------- END --------


Thanks to read my fanfic

Minggu, 17 Januari 2016

This Spring Without You - Chapter 3

This Spring Without You - Chapter 3

(The next story after "Shigatsu Wa Kimi No Uso")

My first fanfict (sorry for gaje,tyo,garing,dll)

All Chara by Naoshi Arakawa sensei

Genre : Romance, Drama
Rate : T
Cast : Arima Kousei, Miyazono Kaori, Tsubaki Sawabe, Ryouta Watari, Aiza Nagi, Aiza Takeshi ,Nao Kashiwagi, Hiroko Seto
Author : Firza Nanda Rio Aditya

"Note : cerita mulai ngawur.. Ts keabisan ide.. dan buat yg gak suka tsubaki disaranin gak usah baca"

"Ya ..aku pergi dulu ya,, terima kasih untuk membuatku bisa bermain piano lagi, terima kasih sudah membuat hidupku lebih berwarna, terima kasih sudah bermain denganku, dan terima kasih untuk semuanya ..sekali lagi.. selamat tinggal..!" Kousei berjalan perlahan meninggalkan pemakaman dengan penuh air mata, air mata yang mencerminkan kenangan bersama orang yang sangat dicintainya itu dan.

-------------

"Selamat Ulang Tahun yang ke 15 Tsubaki!!" kashiwagi mengucapkan selamat sembari memberi sebuah bingkisan pada tsubaki"
"Ya selamat ulang tahun, Tsubaki si otak otot" sahut watari yang daritadi disamping kashiwagi juga memberi sebuah bingkisan pada tsubaki.

"eh?? jadi kau ingat ya? Ya terima kasih untuk ucapan dan hadiahnya ya kashiwagi" jawab Tsubaki sambil tertawa dan menggaruk-nggaruk kepalanya

"Eh kau tidak berterima kasih padaku tsubaki?" protes watari pada tsubaki
"Hah? kau bukannya mengucapkan selamat padaku tapi kau malah menghinaku..huh" jawab tsubaki kesal seraya memalingkan wajahnya dari watari
"Yah..baiklah kalau kau tidak mau aku akan mengambil lagi saja hadiahnya" ucap watari sambil menarik lagi bingkisannya
"Ehh..eh... cowok macam apa kau ini yang menarik lagi hadiah untuk cewek.. yah yah baiklah terima kasih Watari bodoh"tsubaki merebut lagi hadiahnya dan berterima kasih pada watari namun dengan wajah yang cuek
"Ngomong-ngomong bagaimana bisa kalian tahu aku disini?" Tsubaki bertanya pada watari dan kashiwagi

"Tadi kami kerumahmu dan kata ibumu kau sedang pergi, jadi kami langsung saja kesini ,kami awalnya ingin kesini bersama kousei juga, tapi sepertinya dia tidak dirumah... Oh ya tsubaki, ngomong - ngomong hadiah apa yang sudah diberikan kousei padamu?" tanya Kashiwagi pada tsubaki

"Kousei ya...hmmm.. kurasa... dia lupa hari ulang tahunku.."jawab tsubaki lemas

"HEEHHHHH????" kashiwagi dan watari bengong berjamaah

"Bagaimana bisa? Kousei yang dijuluki si jenius dan manusia partitur yang bahkan tidak melakukan kesalahan sedikitpun saat bermain piano bisa-bisanya lupa hari ulang tahun temannya yang bahkan menjadi tetangganya sejak kecil?" Watari mengoceh dengan wajah seakan-akan tak percaya.

" bukan..menurutku dia tidak lupa, tapi dia melupakannya..." tsubaki menjawabnya dengan wajah yang yang mulai lesu.
"Melupakannya? apa maksudmu kousei sengaja melupakanmu atau bagaimana? aku jadi bingung" Watari bertanya kebingungan
"Jadi dia masih belum bisa benar-benar melupakannya ya.. bahkan dia sampai melupakanmu" sahut kashiwagi yang sudah paham apa yang dimaksud tsubaki

"Oi jadi apa maksudnya ini semua? aku malah tambah bingung" watari masih kebingungan dan jadi tambah bingung

"Ya, menurutmu kashiwagi, apa yang harus aku lakukan?" tsubaki bertanya pada kashiwagi dan menghiraukan watari yang masih kebingungan.
"Lagi-lagi kau menanyakan itu, sudah kubilang berkali-kali cukup jadi dirimu sendiri ,dan dengarkanlah apa kata hatimu..!!" Kashiwagi menjawab pertanyaan tsubaki dengan tegas.

"Tapi, kurasa itu.. sepertinya kousei memang tidak bisa mencintaiku, lagian aku hanyalah seorang gadis tomboy yang tidak tahu apa-apa tentang musik, dan yang dicintai oleh kousei hanyalah kaori chan, apa aku harus menjadi seperti kao chan?" Tsubaki bertanya lagi dengan mata berkaca-kaca
"BODOH... Harus berapa kali kubilang cukup jadilah dirimu sendiri, jangan pernah mencoba untuk menjadi orang lain.." Kashiwagi menjawab dengan suara yang keras hingga membuat tsubaki terkejut.
"Tapi tetap saja seperti ini..  padahal aku sudah dari kecil bersama-sama , tapi sebagai orang yang dekat dengannya aku tidak bisa membantu kousei, dan kao chan yang walaupun hanya sebentar bersamanya tapi mampu membantunya kembali kejalannya dan bahkan mampu mengubah hidupnya.... seperti apa aku ini..." Air mata tsubaki mengalir semakin deras

Melihat apa yang terjadi pada tsubaki, watari segera mengambil handphone dari sakunya dan kemudian mengetik sesuatu pada handphone nya itu.

"Kousei bodoh , Cepatlah Kesini , ke taman didekat towa hall.. Sepertinya kau sudah membuat masalah besar dengan tsubaki" kousei membaca sebuah pesan di handphone nya, ya dari watari.
"Hah memangnya aku sudah melakukan apa?, bukannya dari tadi pagi aku belum bertemu dengan tsubaki dan aku baru saja pulang dari pemakaman, tapi watari tidak pernah bohong padaku sebelumnya, pasti ada sesuatu yang terjadi disana" Kousei bergegas keluar dari rumahnya dan berlari menuju ke tempat tsubaki tak perduli dengan panas matahari yang tepat berada diatas kepalanya.

"Arima kousei..aku rindu kousei yang dulu" tsubaki melanjutkan kata-katanya
"Eh watari ada apa kau menyuruhku kesini..hosh..hosh" tanya kousei dengan nafas yang terengah-engah yang tiba-tiba sudah sampai di taman tersebut.
" eh kousei kau sudah sam...."belum selesai watari bicara ,tsubaki yang melihat kousei tiba-tiba berdiri dan mendekati kousei, kemudian..
"DUAGHH..." Tsubaki menendang lutut kousei dengan sangat keras, lebih keras dari biasanya hingga membuat kousei terjatuh.
"Ah tsubaki apa yang kau lakukan.." Kousei bertanya pada tsubaki dengan wajah bingung, namun Tsubaki tidak menjawabnya, ia justru berlari entah kemana meninggalkan mereka semua.

"Nah bagaimana sekarang kousei.. ini akan membuktikan semuanya... apa kau akan mengejarku?..tidak mungkin, kau bukan tipe orang yang seperti itu..."Gumam tsubaki sambil berlari dan dengan air mata yang terus mengalir dari kedua matanya.

" heyy kousei..apa yang kau lakukan?..cepat kejar sana!!" Gertak watari pada kousei yang sedari tadi hanya berdiam diri saja
"Hah? aku? kejar?" Kousei semakin bingung
"Tinggal kejar saja...kau akan mengetahuinya nanti" tambah kashiwagi dengan nada marah yang membuat kousei terkejut"
Kousei pun akhirnya bangkit dan berlari mencoba mengejar tsubaki.

"Bagaimana sekarang,aku tak tahu harus berbuat apa saat ini... kousei... ...." tsubaki berbicara dengan dirinya sendiri sambil duduk dibawah sebuah tempat yang terlihat seperti perosotan di taman bermain.. tempat yang sering ia dan kousei gunakan untuk berteduh saat hujan dulu..

"Hei tsubaki..sudah kuduga kau pasti disini...." Ucap kousei yang tiba-tiba muncul disamping tsubaki.

#chapter sebelumnya http://firzaelbuho.blogspot.com/2016/01/this-autumn-without-you-chapter-2.html


#Bersambung ke chapter 4

http://firzaelbuho.blogspot.com/2016/02/this-spring-without-you-chapter-4-end.html

Selasa, 12 Januari 2016

This Spring Without You - Chapter 2 (Fanfic Of Shigatsu Wa Kimi No Uso)

This Spring Without You - Chapter 2

(The next story after "Shigatsu Wa Kimi No Uso")

My first fanfict (sorry for gaje,tyo,garing,dll)

All Chara by Naoshi Arakawa sensei

Genre : Romance, Drama
Rate : T
Cast : Arima Kousei, Miyazono Kaori, Tsubaki Sawabe, Ryouta Watari, Aiza Nagi, Aiza Takeshi ,Nao Kashiwagi, Hiroko Seto
Author : Firza Nanda Rio Aditya

"Eh.. Hujan?..aku harus segera pulang, Aiza san itu pasti sudah menungguku" kousei bergegas berlari menuju rumahnya.
"Huh.. lama sekali, dasar! padahal dia bilang cuma ingin mengecek pintu.. hufftt" keluh Nagi yang sudah bosan menunggu Kousei.

"Ah..aiza san, maaf sudah membuatmu menunggu, hosh..hosh" ucap Kousei  yang tiba-tiba masuk dengan tubuhnya yang sudah basah kuyup dan dengan nafas yang terengah-engah, namun Nagi hanya diam saja tak menjawab. Kousei lalu pergi ke kamar mandi dan bergegas untuk membersihkan diri.

"oh ya Aiza san, besok kau tak usah kesini ya, soalnya besok pagi aku harus pergi" Seru Kousei yang baru selesai mandi kepada Nagi
"Eh?, sensei mau kemana? bukannya sensei baru pindah minggu depan?" tanya Nagi sedikit kaget
"Ah..tidak, aku hanya ingin menemui temanku saja sebelum aku pindah" jawab kousei
"Teman? bukannya tiap hari sensei bertemu dengan teman sensei?" Tanya Nagi sedikit kebingungan
"Ano...aku ingin menemui temanku yang sudah lama tidak aku temui..dia..teman yang sangat berarti bagiku dan juga teman yang sangat aku cintai.....  
Ah.. Aiza san ,langitnya sudah mulai gelap dan hujannya juga sudah mulai reda, apa kamu ingin kuantar pulang?" Tanya balik Kousei yang mencoba mengalihkan pembicaraan
"Hm...Lebih baik aku pulang sendiri saja, akan jadi masalah jika kakakku melihat kita berdua jalan bersama"sahut Nagi menolak ajakan Kousei
" ya sudah, tapi hati-hatilah, gadis kecil sepertimu jalan sendirian malam-malam" ucap kousei sambil menundukan badanya agar pandangannya sejajar dengan gadis kecil itu"
"Aku bukan lagi gadis kecil tahu, aku ini sudah SMP, kau merendahkanku Arima sensei.."pungkas Nagi sedikit kesal.
" haha.. ya sudah hati-hati sana"ucap kousei sambil tersenyum
"dah.. sayonara sensei, mata aimashou" ucap Nagi sambil melambaikan tangan dan pergi meninggalkan Kousei
"Ja, matta" jawab kousei seraya melambaikan tangan juga kepada muridnya itu.

Sesaat setelah Nagi pulang, Kousei menatap sejenak ruangan tersebut, ruangan yang penuh dengan kertas-kertas partitur yang berserakan ,persis seperti saat kaori meminta kousei untuk menjadi pengiringnya, saat itu kaori menyebar kertas partitur dimana-mana yang pada akhirnya membuat kousei menyerah.
"Partitur-partitur yang berserakan ini, mengingatkan padamu..." Gumam kousei sambil merapikan kembali partitur-partitur musiknya.

Keesokan harinya, dibawah hangatnya sinar matahari dimusim semi ,di sebuah pemakaman Kousei yang sedang membawa seikat bunga melihat kesalah satu makam, disana ada dua orang, pria dan wanita paruh baya, tak salah lagi mereka adalah orang tua dari Miyazono Kaori, kousei lalu berjalan menghampirinya.
"Ohayou gozaimasu miyazono ojisan, obasan," Kousei memberanikan diri untuk menyapa mereka

"Hey? ,bukankah kau Arima kun ya? apa kau kesini untuk mengunjungi kaori?" ayah kaori bertanya pada kousei
"Ya..aku sudah berjanji pada kaori chan untuk tidak melupakannya, jadi aku datang kesini dan juga ada hal yang ingin aku katakan padanya" jawab Kousei yang membuat mereka menjadi terharu.. Ibu kaori tak bisa menahannya dan mulai meneteskan air matanya..

"Arigatou.. Arima kun Arigatou, kau sudah.. sudah menjadi malaikat serta sosok yang membuat hidup putriku yang begitu singkat itu lebih berarti, terima kasih telah menjadi teman putriku.. terima kasih karena telah membuat putriku bahagia..terima kasih telah membuat putriku tidak putus asa.. dan terima kasih sudah......" ibu kaori tidak mampu lagi melanjutkan ucapannya dan mulai menangis sejadi-jadinya teringat putrinya
"Sudahlah sayang.. tidak enak menangis seperti itu didepan Arima kun" Ayah kaori mencoba menenangkan istrinya itu.

"Baiklah arima kun, kami pergi dulu, lagian aku tak ingin berlama-lama membiarkan putriku ini melihat ibunya menangis didepan makamnya.. dah arima kun, kami pulang dulu" ucap ayah kaori seraya meninggalkan Arima Kousei sendirian.

"Yo.. Kaori chan.. sudah hampir sebulan ya... tak terasa sudah musim semi lagi.. padahal rasa-rasanya baru kemarin musim semi tahun lalu, musim semi yang telah mempertemukan kita.. waktu pertama kali melihatmu waktu itu.. entah kenapa tiba tiba dunia yang sebelumnya terlihat monotone berubah menjadi lebih berwarna.. mungkin benar yang apa yang sering dikatakan tsubaki chan padaku kalau orang yang sedang jatuh cinta matanya akan bersinar terang..

oh ya kaori chan aku juga sudah membaca suratmu.. maafkan aku karena waktu itu aku jarang mengunjungimu dan tidak memberimu canele padahal kau sangat menginginkannya kan?...aku menyesal karena terlambat tahu itu semua... aku juga menyesal karena tidak berani mengungkapkan perasaanku padamu selagi kau ada.. aku hanya takut jika kau benar-benar menyukai watari dan aku hanya terihat seperti orang bodoh yang tiba-tiba menembak gadis istimewa sepertimu..padahal aku tahu aku ini bukan siapa-siapa.. aku tidak hebat dalam olahraga seperti watari atau tsubaki.. satu-satunya yang kubisa hanyalah bermain piano yang bahkan saat itu aku malah tidak bisa mendengar suara pianoku sendiri, saat aku melihatmu tertawa bersama watari aku semakin hilang percaya diri.. bahkan seringkali watari mengajakku mengunjungimu dan aku menolaknya hanya karena ingin menghindari itu semua.. padahal saat itu kau sangat mengharapkan kehadiranku.. maafkan aku kaori chan..maafkan aku..

Saat aku membaca suratmu aku tak menyangka kalau kau awalnya ingin menjadi seorang pianis, dan gara gara aku, kau malah memilih menjadi seorang violinis agar suatu saat aku bisa mengiringi permainan biolamu, namun waktu itu aku malah memutuskan untuk berhenti bermain piano, hahaha aku ini memang orang yang kejam ya?.. aku juga sadar kenapa waktu itu kau sangat ngotot membuatku menjadi pengiringmu walaupun aku malah menghancurkan penampilanmu di kompetisi itu.. namun aku yakin permainan kita berdua tidak akan terlupakan oleh semua orang yang menonton kita waktu itu..

Aku juga sangat kagum padamu yang berani untuk menggunakan lensa kontak yang bahkan sampai sekarang aku belum berani memakainya,..kau benar benar wanita yang menyeramkan ya...
Aku bahkan tidak sadar kalau sebenarnya kita satu smp ya? Padahal sudah 3 tahun...

Dan soal kebohonganmu itu... Aku sangat terkejut dan senang kalau sebenarnya kau tidak menyukai watari, mungkin sebagai temannya aku ini kelihatan seperti orang jahat ya?..dan saat kau bilang kalau kau mencintaiku, ingin sekali rasanya aku memutarbalik waktu dan bilang "Aku juga mencintaimu" namun itu semua adalah mustahil.. memang akulah yang bodoh karena tidak menyadari semua itu...

Rasanya sampai saat ini aku tak bisa melupakan semua kenangan waktu bersamamu, padahal 10 bulan bukanlah waktu yang terlalu lama bukan? aku masih ingat betapa menyenangkannya melompat dari jembatan keberanian dan berenang di air yang dingin itu bersama denganmu, bermain dengan kunang-kunang yang menerangi malamku bersamamu.. dan bernyanyi twinkle winkle bersama di bawah sinar bintang yang berubah ubah itu.. seperti yang kau bilang, itu semua begitu menyenangkan bukan?.. aku sempat berpikir apa kita bisa lagi menikmati itu semua...

Oh ya kao chan, aku hampir saja lupa apa tujuanku kesini,.. yah minggu depan aku akan pindah keluar kota, karena disini tak ada SMA musik yang dekat, jadi aku harus pindah keluar kota.. Ya memang berat harus meninggalkan ini semua.. tapi ini sudah menjadi jalan yang kupilih , ku harap kau juga setuju dengan keputusanku ini dan mungkin aku akan jarang kesini lagi untuk mengunjungimu atau mungkin aku tidak akan kesini lagi...

Yosh kaori chan.. aku sudah lega sekarang.. aku sudah mengungkapkan semua perasaanku disini walaupun kau mungkin saja sudah bosan mendengar ocehan ku ini disurga sana...  tapi itu sudah cukup bagiku

Aku ini memang orang yang munafik ya?.. aku bilang mencintaimu tapi aku sama sekali belum pernah memberimu hadiah yang terkesan romantis.. ya mungkin baru kali ini aku bisa membawakannya untukmu dan kuharap kau mau menerimanya..

Sekali lagi , Selamat Tinggal Kaori chan.. Aku selalu mencintaimu......Selamat Tinggal.... " Dengan penuh berlinang air mata, Kousei meletakkan seikat bunga yang dari tadi ditangannya di atas makam yang  di nisannya bertuliskan kanji ..

"Miyazono Kaori"

"Sayonara Miyazono Kaori"


Chapter sebelumnya chapter 1

Chapter selanjutnya chapter 2

http://firzaelbuho.blogspot.com/2016/01/this-autumn-without-you-chapter-3.html









Senin, 11 Januari 2016

This Spring Without You - Chapter 1 (Fanfic Of Shigatsu Wa Kimi No Uso)

This Spring Without You - Chapter 1

(The next story after "Shigatsu Wa Kimi No Uso")

My first fanfict (sorry for gaje,tyo,garing,dll)

All Chara by Naoshi Arakawa sensei

Genre : Romance, Drama
Rate : T
Cast : Arima Kousei, Miyazono Kaori, Tsubaki Sawabe, Ryouta Watari, Aiza Nagi, Aiza Takeshi ,Nao Kashiwagi, Hiroko Seto
Author : Firza Nanda Rio Aditya

"Suatu hari di musim semi ,aku bertemu dengan seorang gadis dibawah pohon sakura yang sedang bermekaran.. Gadis yang telah mengubah takdirku.. dan membuat hidupku  berwarna kembali.. namun itu semua hanya tinggal kenangan saja.. Hari ini adalah hari pertama di musim semi.. musim semi tanpa kehadirannya"

"Arima sensei.. Kenapa bengong saja?.. " ucap nagi yang mengagetkan kousei yang sedang melamun
"Ehh..eh.. Aiza san.. Tak apa kok... Aku hanya.. .."
"Apa kau sedang memikirkan pacarmu sensei ?" Ucap nagi yang memotong ucapan kousei
"Ah..tidak.. Ngomong-ngomong bagaimana kabar Takeshi san?". jawab kousei dengan wajah memerah
"Ah, lagi-lagi sensei mengalihkan perhatian..lagian apa gunanya sensei menanyakan kabar musuhmu itu"jawab Nagi sambil mulai memainkan tuts nada pianonya
" ah.. Aku tak pernah menganggap kakakmu dan lainnya itu sebagai musuhku.. Bagaimanapun juga aku dan kakakmu sudah sering bertemu sejak kami masih kecil, jadi kami sama halnya seperti sahabat....... ..mungkin.. ,ah ngomong ngomong aiza san ,akhir akhir ini kamu lebih sering datang kesini ya.."jawab Kousei yang berbalik tanya pada gadis yang menjadi muridnya itu.
"Itu karena aku harus belajar sebanyak mungkin dari sensei sebelum sensei pindah ke luar kota minggu depan" jawab Nagi dengan wajah yang tiba-tiba berubah menjadi suram
"Eh..darimana kamu tahu itu Aiza?.. " ucap Kousei dengan ekspresi kaget.
"Hiroko san yang memberitahuku.. Lagipula apa sensei tega meninggalkan pacar sensei disini.. Ano..dia.. Yang sering bersama sensei, yang berambut pendek itu...dia pacar sensei kan?" Tanya Nagi dengan penasaran.
"Ehhh? Maksudmu Tsubaki chan? Ah.. dia....."

"Tokk..tokk..tokk" tiba-tiba terdengar ketukan pintu yang memotong perbincangan Kousei dan Nagi.

"Ah tunggu disini Aiza san.. Aku akan mengeceknya" ucap Kousei sambil berjalan menuju pintu
"Oh...ternyata kamu Tsubaki.. Ada apa?" tanya Kousei pada seorang gadis dengan rambut potongan pendek didepannya
"Ano... Kousei.. ada yang harus kubicarakan padaku....AYO IKUT AKUU...!!"
Ucap Tsubaki sambil menarik paksa tangan kousei..
"Ehh..tungu apa apaan ini tsubaki.. Lagipula aku sedang berlatih dengan Aiza san.. kau mau membawaku kemana?" sahut kousei dengan wajah kebingungan sementara tsubaki hanya menjawabnya dengan ketus "SUDAH..TINGGAL IKUT SAJA"

Akhirnya mereka tiba disuatu tempat..ya sebuah taman yang ditengahnya terdapat sebuah bangunan setengah yang diatasnya ada anak-anak yang sedang bermain musik.. Ya, inilah tempat yang sudah mempertemukan Arima Kousei dengan gadis yang sudah merubah hidupnya, Miyazano Kaori.

Anak-anak tadi melihat Kousei di taman dan mereka menghampirinya
"Oii..nichan..kau yang dulu pernah mengganggu kami ya? kau..dasar! ero nichan.. kami tak pernah lupa dengan kelancanganmu waktu itu pada kakak kami." Ucap salah satu dari mereka ke Kousei dengan wajah kesal"

"Ehh..kalian kan" jawab kousei sambil mengingat kejadian waktu itu..saat pertama kalinya Kousei bertemu dengan gadis itu, Kousei ingat saat dirinya terkagum melihat gadis itu yang sedang bermain pianika bersama anak-anak  dan Kousei mengambil poselnya untuk memotretnya, namun Kousei ketahuan dan mereka mengira kalau Kousei adalah pria mesum dan sejak itu anak-anak memanggil Kousei dengan sebutan ero nichan.

"Kikiikk.. Ero nichan." Tsubaki tertawa kecil melihat anak-anak yang memanggil kousei dengan sebutan ero nichan

"Ah ero nichan.. sudah lama kakak itu tidak pernah datang kesini lagi untuk bermain bersama kami..apa ero nichan tahu sesuatu tentangnya" tanya anak lainnya pada Kousei.
"Ah..... dia.. Kaori Miyazono sudah......" Kousei tidak bisa melanjutkan kata katanya dan matanya mulai berkaca-kaca
"Dia sudah tidak bisa bersama kalian lagi.. dia sudah meninggalkan kita semua" sahut Tsubaki meneruskan kata-kata Kousei dan juga dengan mata yang mulai meneteskan air mata
"Ah...tidak..mungkin..bagaimana bisa.... Kakak..." Ucap anak-anak tadi sambil mulai menangis...
Melihat anak anak yang mulai menangis, kousei mencoba untuk menghiburnya
‌"Ah..kalian jangan menangis.. Mulai sekarang akulah yang akan bermain dengan kalian semua... " sahut Kousei sambil mulai berdiri dan mengambil pianika dari salah satu anak tadi..
‌"Walaupun sebentar lagi aku juga harus pergi" lanjut kousei dalam hati.

‌Mereka pun mulai bermain musik bersama.. Twinkle Winkle, alunan dari musik mereka  yang membuat mereka kembali ceria..
‌" Kousei.. inilah yang kusuka dari dirimu..Kousei,ku harap
‌ musim semi ini akan indah bagimu, seindah musim semi lalu.. Musim yang mempertemukanmu dengan orang yang berhasil menyelamatkanmu dan merubah takdirmu.. Walau tanpa dia..kuharap kau bisa menikmati musim semi ini" ucap Tsubaki dalam hati sambil memandang Kousei dari kejauhan dengan wajah yang mulai tersenyum

‌waktupun berlalu dan mereka mulai kelelahan, hingga anak-anak tadi memutuskan pulang,Kousei pun kembali menghampiri Tsubaki yang mulai mengantuk itu.

‌"Oiii kalian.. Ternyata disini..Kousei, Tsubaki!!" Teriak seorang lelaki dengan rambut panjang kecoklatan yang berlari menghampiri Kousei dan Tsubaki"

‌"ah..Watari ya.."sambut Kousei melihat Watari yang berlari menghamparinya..

‌"yappari.. Kau pasti disini, jadi sekarang kau menjadi pengganti kao chan ya?" Tanya watari meledek Kousei.."
‌"ah... tidak...itu tidak mungkin,lagipula aku hanyalah yuujin A baginya"jawab kousei dengan nada melemah
‌"Jangan begitu kousei,, aku tahu kalau kalian saling menyukai.. Lagipula aku sudah  membaca surat peninggalan kao chan untukmu itu" jawab watari dengan nada semakin meledek.
‌"ah.. Watari, kapan kau.. sial.. Lancang sekali kau watari.,"umpat kousei dengan wajah memerah
‌"lagi lagi kao chan..ya"keluh Tsubaki dalam hati mendengar perbincangan Kousei dan Watari"

‌"ah.. sudahlah kousei..,  oh ya aku harus pergi dulu dah ,sayonara kousei, tsubaki juga!!"ucap watari sambil pergi meninggalkan kousei dan tsubaki.

‌"Oh ya tsubaki, tadi kamu bilang akan bicara sesuatu, sekarang bicaralah" tanya kousei pada tsubaki yang dari tadi hanya mendengarkan pembicaraanya dengan watari,
‌"hufttt.. Akhirnya kita bisa bicara juga,.. Begini.. AKU GAGAL MASUK SMA PILIHANKU!!"
‌"Ehh.. .bagaimana bisa? Bukannya nilai ujianmu kemarin bagus?"tanya kousei keheranan
‌"memang sih.. tapi tak kusangka masih banyak yang nilainya lebih tinggi dariku.. dan kalau tak salah minggu depan kau sudah harus pindah ke luar kota ya?.. dan karena aku gagal masuk sma itu ,artinya kita akan berpisah ya dan kita hanya punya waktu satu minggu untuk bersama sama"jawab tsubaki dengan wajah sedih
‌"lalu?"tanya kousei pada tsubaki yang wajahnya semakin sedih
‌""Lalu"?? apa maksudmu? Yappari, kau memang tidak peka dasar kousei bodoh"umpat tsubaki dalam hati yang kesal dengan respon kousei yang yang tidak peka itu.
‌"oh ya,, besok aku akan pergi ke makam kaori chan untuk meminta ijin dan mengucapkan selamat tinggal sebelum aku pindah, apa kau mau ikut tsubaki?"
‌tanya kousei lagi yang membuat tsubaki semakin kesal saja
‌"ah.. Iya..eh tidak.. besok aku ada janji sama kashiwagi..mungkin lain kali"jawab tsubaki sambil menahan sakit hatinya
‌"oh ya sudah kousei..aku harus pergi dulu" ucap tsubaki lagi seraya berlari meninggalkan kousei sendirian.. "Baka kousei..baka kousei.. Baka..." Umpat tsubaki yang berlari sambil penuh dengan derai air mata .. Ia terus berlari seakan akan sedang beradu dengan kereta yang sedang melaju di rel disampingnya.. "Kau memang bodoh ya..dasar.. Kenapa kau malah memikirkan orang yang bahkan sudah tidak ada lagi di dunia ini, kenapa aku yang selama ini bersamamu malah tak kau anggap, bahkan disaat saat seperti ini.. Kau memang bodoh kousei!!" Umpat tsubaki lagi yang semakin membuat air matanya mengalir semakin deras, sederas air hujan yang mulai turun mengguyur hatinya yang sedang kelam...

#Bersambung ke chapter 2